Tips/ Cara Penangkaran Burung Murai Batu - Buka Mata. Untuk
dapat bertahan menjadi penangkar murai batu yg produksinya selalu diburu oleh
penghobi, harus berusaha utk meningkatkan kualitas produk. Selain diupayakan
melalui pencarian indukan di arena lomba, juga bisa dilakukan cross antar jenis
murai batu. Murai batu nias terkenal punya tembakan-tembakan yg melengking &
kristal, tetapi kurang disukai juri di arena lomba karena ekornya hitam semua. Dengan
menyilangkannya dgn murai batu jenis lain, diharapkan akan menghasilkan anakan dgn
suara kualitas nias tetapi dgn ada warna putih di ekornya.
Utk memulai penangkaran, tentunya kita sdh harus menyiapkan kandang utk penangkaran. Contoh kandang penangkaran murai batu :
Ket:
A
+ B = lokasi utk penempatan sarang; dlm satu kandang bisa diberi dua atau tiga
tempat supaya burung murai batu memilih sendiri sarangnya.
C
= Atap tertutup
D=
Atap terbuka (digunakan kawat strimin)
E=
Wadah air (utk mandi)
F=
Lokasi/wadah pakan/air utk minum
G=Tangkringan
Panjang x lebar x tinggi: Utk murai batu & burung murai batu ukuran sedang,
disesuaikan dgn lebar kawat strimin di pasaran sehingga tidak repot
mengerjakannya ==> panjang & lebar = 90 cm; tinggi 180 atau 200
cm.
Bahan
kandang penangkaran murai batu dpt terbuat dari apa saja yg penting kuat.
Batas
samping kanan, kiri & belakang = dinding/ tembok atau
papan yg tahan lama dsb.
Atas
= bagian yg tertutup bisa langsung di atasnya adalah genting dgn semua
bagian kandang sdh tertutup kawat strimin.
Tangkringan
= kayu asem, kayu jati serutan dll yg penting keras, dgn diameter sekitar 2 – 3
cm.
Papan
tempat pakan (F) kayu yg kuat.
Ket:
A.
Kawat strimin sehingga burung murai batu bisa terlihat dari luar utk pengecekan.
B.
Jendela utk keluar masuk tangan mengganti air minum & pakan.
C.
Papan/tembok tertutup
D.
Pintu utk keluar masuk orang.
KOTAK SARANG
Berikut
ini adalah kotak sarang, khususnya utk burung murai batu MB. Bahan dari kayu yg
kuat:
Kerangka Sarang & Pakan Anti Semut
Utk
tempat sarang & juga tempat pakan anti-semut, bisa dibuatkan kerangka
tersendiri seperti di bawah ini:
BAHAN
PENYUSUN SARANG:
Di
dlm kandang juga perlu disiapkan bahan penyusun sarang berupa merang atau daun
cemara/pinus. Sebagian dimasukkan ke kotak wadah sarang utk merangsang burung
murai batu membikin sarang & sebagian besar lainnya diletakkan di lanyai
kandang di tempat yg kering.
Pemilihan
indukan & penjodohan
Utk
memilih indukan jantan, pilih murai batu yg sehat, tidak cacat fisik & gacor
dgn perkiraan usia di atas 2 tahun. Utk betinanya, bisa dipilih yg usia di atas
1 tahun, mulus & sdh mau bunyi jika didekatkan dgn murai batu jantan.
Pilihlah jantan & betina yg jinak, (tidak takut lagi dgn manusia). Utk asal
murai batu, pilih sesuai keinginan Anda. Bisa asal Lampung, Aceh atau dari
manapun.
Intinya, proses penjodohan bisa dilakukan dgn kandang penjodohan, yakni sangkar bersekat yg sekatnya bisa kita ambil sewaktu-waktu. Jika tidak punya sangkar sekat, bisa gunakan sangkar harian biasa. Penjodohan dilakukan dgn selalu menempelkan sangkar si jantan & betina berdempetan. Dgn posisi ini, maka jantan yg sdh birahi pd tahap awal akan selalu berkicau mengarah si betina. Si betina juga akan menanggapi dgn siulan-siulan khas betina. Jika belum mau berjodoh, betina akan menghindar dgn cara menjauh & bersikap cuek. Proses penjodohan ini bisa berlangsung lama atau sebentar tergantung dari kondisi birahi masing-masing. Yg jelas, murai batu betina yg sdh birahi, tanda-tandanya suka menggetar-getarkan sayap & selalu berusaha mendekat ke murai batu jantan.
Utk membuat burung murai batu cepat jodoh, dia biasanya melakukan hal sebagai berikut :
- Hari pertama diberi EF yg lebih dari biasa, misal jantan betina diberi masing-masing 10 ekor jangkrik & 10 ekor cacing dgn tujuan agar keduanya terpacu birahinya.
- Hari kedua, jatah jantan tetap & jatah betina dikurangi, misal 10 : 5, hal ini ditujukan utk tetap menjaga birahinya.
- Hari ketiga jatah jantan ditambah & jatah betina dihilangkan. Tujuannya pd saat si jantan birahi, dia akan memainkan EF di mulutnya, & pd saat yg bersamaan si betina kelaparan karena tidak mendapat jatah makan, sehingga si betina akan berusaha meminta jatah makan dari si jantan.
Proses
ini bisa dilanjutkan utk beberapa hari ke depan. Lamanya tergantung burung
murai batu itu sendiri, bisa sehari, 2 hari atau mungkin 1 bulan belum jodoh. Proses
penjodohan seperti itu pula yg biasa dilakukan para penangkar. Proses
penjodohan ini dilakukan selama hampir sebulan sampai jantan betina mau
bercampur tanpa tarung lagi.
Kadang,
ada juga penangkar yg langsung memasukkan murai batu jantan & betina dlm satu
kandang penangkaran tanpa proses penjodohan terlalu lama. Namun hal ini biasa
dilakukan ketika murai batu jantan & betina sama-sama mabung sehingga tidak
agresif terhadap pasangan.
Tips dalam perjodohan burung murai batu :
- Supaya penjodohan lebih mudah, siapkan betina lebih dari 1 ekor, dekatkan dgn pejantan yg telah diseleksi, baik dari kualitas suara, katuranggan maupun prestasinya. Bila sdh ada yg tampak rajin bunyi, ngeleper-ngeleper sayapnya sambil ngeriwik, itu pertanda si betina sdh birahi, pilih betina tersebut, dekatkan dgn pejantan ditempat terpisah selama kurang lebih 3 hari.
- Masukan ke dlm sangkar bersekat, atau biasanya disebut kandang jodoh, atau bila tidak ada sangkar bersekat boleh juga mengunakan sangkar biasa yg diletakan berhimpitan.
- Harus dilakukan pengamatan secara rutin, utk memastikan jodoh tidaknya indukan pilihan tersebut.bila sdh terlihat akrab, yakni sering terlihat berhimpitan meski masih dibatasi sekat, baru masukan ke kandang penagkaran.
- Amati perilaku indukan, amati terus apakah si pejantan sdh benar-benar mau menerima pasangannya. Tanda-tanda penjodohan yg sukses, apabila sepasang indukan sering berduaan, sering kejar-kejaran, tapi bukan saling serang.sebaliknya bila sang jantan mengejar & menghajar betina, maka segera pisahkan kembali pasangan tersebut, karna bila dibiarkan bisa berakibat fatal pd sang betina.
- Lakukan penjodohan alternatif, ulangi kembali penjodohan dari tahap pertama selama 1 minggu, kemudian masukan betina kedlm sangkar kecil & masukan kedlm kandang besar, sementara itu biarkan sang pejantan bebas di dlm kandang penangkaran & merasa lebih berkuasa, langkah ini juga bertujuan mengurangi birahi pejantan.
- Ganti pasangan bila tidak mau jodoh, ini merupakan alternatif terakhir & mutlak dilakukan, yakni bila pasangan tersebut tetap tidak bisa jodoh, ganti betina dgn betina baru. Lakukan langkah-langkah penjodohan mulai dari awal sambil diamati perkembangannya.
Utk
pakan burung murai batu murai batu bisa saja diberikan dgn pola standar berupa
voer, serangga, kroto & juga cacing. Namun demikian pemberian pakan utk burung
murai batu penangkaran harus lebih banyak porsinya ketimbang burung murai batu utk
peliharaan harian.
Pemberian
asupan yg tidak seimbang justru akan memperlama proses produksi. Penggunaan
voer utk ayam broiler misalnya, memang meningkatkan jumlah protein, tetapi pd saat
yg sama jumlah lemaknya pun banyak. Padahal, burung murai batu penangkaran yg kegemukan,
akan sulit bereproduksi dgn baik. Begitu juga dgn voer yg biasa digunakan utk burung
murai batu kicau harian, secara umum sdh baik, namun kandungan mineralnya
seringkali tidak bisa kita pastikan karena banyak voer yg dijual tanpa disertai
keterangan komposisi isi yg memadai. Dlm kaitan inilah saya menyarankan ke
beberapa penangkar utk memberikan multi vitamin dgn komposisi yg pas utk burung.
Multivitamin
yg bagus setidaknya mengandung vitamin utama, yakni A, D3, E, B1, B2, B3
(Nicotimanide) B6, B12, C & K3; zat esensial seperti D-L Methionine,
I-Lisin HCl, Folic Acid (salah satu bentuk dari Vitamin B) & Ca-D
Pantothenate.
Penangkaran
membutuhkan mineral yg komplit & seimbang. Unsur Ca & K misalnya, harus
benar-benar tercukupi sehingga proses pembuatan cangkang telur bisa berlangsung
dgn baik. Lebih dari itu, kekurangan mineral pd burung murai batu akan
menyebabkan beberapa kendala dlm penangkaran, antara lain bulu lemah, tidak
mulus, kusam; terkena rachitis (tulang-tulang lembek, bengkok & abnormal);
paralysa (lumpuh); perosis (tumit bengkak); anak burung murai batu mati setelah
menetas; mengalami urat keting (tendo); terlepas sendinya, tercerai (luxatio);
paruh meleset, kekurangan darah sehingga pucat & lemah; tidak juga segera
bertelur, telur kosong, produktivitas rendah, & daya tetas rendah, serta
kematian embrio tinggi
Mengeram
Murai
batu membutuhkan lingkungan yg tenang, harus terbebas dari gangguan predator
(kucing, tikus dll). Sementara utk menghindarkan burung murai batu dari
serangan penyakit yg berasal dari parasit, maka kita harus memastikan kandang yg
relatif bebas parsit & serangga pengganggu seperti semut & kecoak.
Parasit
pengganggu burung murai batu di penangkaran ada macam-macam. Jika tidak
ditangani secara serius, maka akan menyebabkan betina tidak nyaman dlm mengeram.
Akibatnya, burung murai batu tidak tenang & selalu turun dari sarang. Jika
ini berulang terjadi, maka dipastikan telur tidak bisa menetas karena tidak
mendapatkan suhu pengeraman yg stabil. Gangguan parasit juga menyebabkan
indukan berlaku agresif & bisa mengobrak-abrik sarang, makan telur sendiri,
& lain-lain.
Selama
masa mengeram, ekstra fooding perlu dikurangi dgn tujuan agar kedua burung
murai batu tidak naik birahinya yg juga sering menyebabkan mereka berlaku
agresif baik terhadap pasangan amupun terhadap telur yg sedang dierami. Setelah
usia pengeraman 14 hari, maka telur burung murai batu murai batu akan menetas. Utk
mengantisipasi masa menetas, maka mulai hari ke-12 pengeraman, perlu
meningkatkan jumlah ekstra fooding & menyediakan kroto sebagai pakan
pertama yg akan diberikan indukan kepada anakan.
Anakan
murai batu bisa letakkan di wadah apa saja yg penting ada landasan dgn bahan yg
sama dgn yg dibuat utk membuat sarang di kandang penangkaran. Utk landasan
teratas bisa kita beri kapas agar lembut & tidak melukai anakan burung.
Anakan di wadah khusus itu kemudian bisa Anda letakkan di dlm kotak kayu atau
kotak apa saja, dgn diberi lampu penghangat.
Sedangkan
utk pakan anakan murai batu yg diambil pd usia 5-10 hari, bisa menyiapkan kroto
yg benar-benar bersih dari kotoran & bangkai semut. Suapkan perlan-pelan dgn
alat suap yg bisa Anda buat seperti penjepit yg terbuat dari bambu. Atau Anda
bisa membuat dgn bentuk apapun yg penting bisa utk menyuapkan kroto ke paruh burung
murai batu anakan. Kroto yg akan Anda berikan, perlu ditetes air sedikit
sehingga memudahkan burung murai batu anakan utk menelannya.
Utk
burung-burung murai batu di atas usia 7 hari, Anda juga bisa memberikan kroto yg
dicampur dgn adonan voer. Utk memastikan kecukupan vitamin & mineral anakan
burung. Anakan burung murai batu pd usia 15 hari ke atas, sdh bisa mulai memberikan jangkrik kecil yg dibersihkan
kaki-kakinya, & dipencet kepalanya. Atau kalau utk pemberian di masa-masa
awal, jangan disertakan kaki & kepalanya. Lebih baik lagi kalau Anda bisa
memberikan jangkrik yg sedang mabung, yakni masih lembut & berwarna putih.
Ketika
anakan burung murai batu sdh mulai meloncat-loncat kuat di dlm box sarang, bisa
memindahkannya ke dlm sangkar gantung. Dasar sangkar gantung tetap diberi
landasan bahan yg sama dgn bahan pembuat sarang. Tujuannya adalah mencegah kaki
burung murai batu anakan cedera. Sementara utk tangkringan harus dibuat
bertingkat agar burung murai batu juga belajar meloncat antar tangkringan.
Utk
manajemen indukan pasca anakan diambil, Anda bisa menyetting pakan utk indukan
seperti pd masa pasca penjodohan. Setelah anakan diambil, biasanya 7-10 hari
setelahnya, betina mulai bertelur lagi. Hal ini berulang terus & akan
mengalami perubahan ketika burung murai batu mengalami rontok bulunya.
Special Thanks to :
1. Allah SWT
2. Pengunjung
3. Pengiklan
4. GOOGLE.CO.ID
5. BLOGGER.COM
The item being reviewed
4
5
24
ARTIKEL TERKAIT:
0 comments:
Posting Komentar