- Cara Budidaya Ikan Gurami – Buka Mata. Gurame adalah jenis ikan air tawar yg bentuk badan pipih lebar, bagian punggung berwarna merah sawo & bagian perut berwarna kekuning-kuningan/ keperak-perakan. Di Indonesia "budidaya gurami" sudah menyebar dan masing daerah mempunyai nama tersendiri. Orang Jawa menyebutnya gurami, Gurameh, orang Sumatra ikan kalau, kala, kalui, sedangkan di Kalimantan disebut Kalui. Namun orang Inggris menyebutnya “Giant Gouramy”, karena ukurannya yg besar sampai mencapai berat 5 kg.
Cara Budidaya Ikan Gurami
Cara Budidaya Ikan Gurami |
- Tanah yg baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tdk berporos & cukup mengandung humus. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yg besar & tdk bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
- Kemiringan tanah yg baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
- Ikan gurame dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl.
- Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih & dasar kolam tdk berlumpur, tdk terlalu keruh & tdk tercemar bahan-bahan kimia beracun, & minyak/limbah pabrik.
- Kolam dengan kedalaman 70-100 cm & sistem pengairannya yg mengalir sangat baik bagi pertumbuhan & perkembangan fisik ikan gurame. Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus, debit air yg diperkenankan adalah 3 liter/detik, sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur, debit air yg ideal adalah antara 6-12 liter/detik.
- Keasaman air (pH) yg baik adalah antara 6,5-8.
- Suhu air yg baik.
- Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dlm mempersiapkan kematangan telur & memelihara kesehatan induk, kolam berupa kolam tanah yg luasnya sekitar 10 meter persegi, kedalamam minimal 50 cm & kepadatan kolam induk 20 ekor betina & 10 ekor jantan.
- Kolam berupa kolam tanah yg luasnya 200/300 meter persegi & kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan). Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C; kedalaman air 75-100 cm; dasar kolam sebaiknya berpasir. Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting.
- Luas kolam tdk lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman air kolam antara 30-50 cm. Kepadatan sebaiknya 5-50 ekor/meter persegi. Lama pemeliharaan di dlm kolam pendederan/ipukan antara 3-4 minggu, pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm.
- Kolam pembesaran berfungsi sbg tempat untuk memelihara & membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Adakalanya dlm pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 1,25–1,5 cm. Jumlah penebaran bibit sebaiknya tdk lebih dari 10 ekor/meter persegi.
- Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m 2 ).
- Buatlah pematangnya dengan ukuran; bagian atas lebarnya 0,5 m, bagian bawahnya 1 m & tingginya 1 m.
- Pasanglah pipa/bambu besar untuk pemasukan & pengeluaran air. Aturlah tinggi rendahnya, agar mudah memasukkan & mengeluarkan air.
- Mencangkul tanah dasar kolam induk agar gembur, lalu diratakan lagi. Tanah akan jadi lembut setelah diairi, sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup, & air tdk keluar akibat bocor dari pori-pori itu. Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air.
- Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk, memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar. Lebar saluran itu 0,5 m & dalamnya 15 cm.
- Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yg disebarkan merata, kemudian air dimasukkan. Biarkan selama 1 minggu, agar pupuk hancur & meresap ke tanah & membentuk lumut, serta menguji agar kolam tidask bocor. Tinggi air 0,75-1 m.
- Berumur antara 2-5 tahun.
- Mempunyai pertumbuhan yang cepat.
- Bentuk badan normal yaitu perbandingan panjang dan berat badan.
- Ukuran kepala relatif kecil
- Susunan sisik teratur, licin, berwarna cerah dan mengkilap serta tidak luka.
- Gerakannya lincah.
- Bentuk bibir indah seperti pisang, bermulut kecil dan tidak berjanggut.
- Dasar sirip dada terang gelap kehitaman.
- Dagu putih kecoklatan.
- Dahi meninjol.
- Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak.
- Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan.
- Dasar sirip dada terang keputihan.
- Dagu kuning.
- Dahi menonjol.
- Jika diletakkan di tempat datar ekornya akan naik.
- Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.
- Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m 2 ) disimpan dlm kolam penyimpanan induk. Beri makanan selama dlm penampungan. Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 1/3 kg setiap hari pada sore hari. Makanan tambahan berupa dedak halus yg diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 1/2 blekminyak tanah setiap kali pemberian.
- Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari, perbaiki tanggul & dasar kolam.
- Lakukan pengapuran & pemupukan. Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 7,5 kg/100 meter persegi & biarkan selama 3 hari.
- Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng
- Isikan air yg telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram/100 meter persegi, biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm.
- Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina & 10 ekor jantan. Setelah pemijahan berlangsung, 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dlm sarang yang kemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur. 20-30 hari kemudian, induk-induk yg terpelihara baik akan berpijah lagi & beberapa hari kemudian telur akan menetas.
- Benih-benih yg telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sbg penyelang. Dlm pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah, pemupukan, perbaikan pematang & pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air. Setelah persiapan selesai, benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekor/meter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan. Makanan yg dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yg telah dilunakkan dengan dosis 20-30% berat badan rata-rata. Makanan tambahan berupa dedak halus yg diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih. Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan.
- Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes, ikan mas, nilem, mujair atau lele. Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yg cukup lambat.
- Pada pemeliharaan gurame tersendiri, bibit yg disebar minimal harus berumur 2 bulan. Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi
- Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia & pupuk kandang. Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dlm setiap pemeliharaan, dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan peliharaan. Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan. Pada saat ini pupuk yg diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 7,5 kg untuk tiap 100 m 2 kolam, air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm & dibiarkan selama 3 hari. Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam. Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar & sudut kolam.
- Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yg dapat diatur gizinya, namun di daerah yg agak sulit memperoleh pelet, daun-daunan merupakan alternatif yg sangat baik untuk dijadikan makanan ikan, diantaranya: daun pepaya, keladi, ketela pohon, genjer, kimpul, kangkung, ubi jalar, ketimun, labu & dadap. Pemberian makanan yg teratur dengan kualitas & kuantitas yg tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat. Induk-induk gurame yg sehat & terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun.
- Setiap habis panen, kolam dibersihkan/kuras. setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam, sehingga bila benih disebarkan, kesuburan ikan akan terjamin & pertumbuhan ikan akan cepat.
- Penyakit pada insang ikan; tutup insang mengembang. Lembaran insang menjadi pucat, kadang-kadang tampak semburat merah & kelabu
- Penyakit pada kulit; pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada, perut & pangkal sirip.
- Penyakit pada organ dalam; perut ikan membengkak, sisik berdiri. Pencegahan timbulnya penyakit ini dpt dilakukan dengan mengangkat ikan & melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati. Parasit yg menempel pada tubuh ikan dpt disiangi dengan pinset. Pengobatan bagi ikan-ikan yg sdh cukup memprihatikan keadaannya, dpt dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya:
- Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liar/pemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes, gurame dan sepat. Musuh lainnya adalah biawak, katak, ular dan bermacam-macam burung pemangsa.
1.Dlm pengangkutan gunakan air yg bersuhu rendah sekitar 20 derajat C.
Ikan segar mas merupakan produk yg cepat turun kualitasnya. Hal yg perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain:
- Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tdk luka.
- Sebelum dikemas, ikan harus dicuci agar bersih & lendir.
- Wadah pengangkut harus bersih & tertutup. Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan), dapat digunakan keranjang yg dilapisi dengan daun pisang/plastik. Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak & seng atau fiberglass. Kapasitas kotak maksimum
- Benih ikan harus dipilih yg sehat yaitu bebas dari penyakit, parasit & tdk cacat. Setelah itu, benih ikan baru dimasukkan ke dlm kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka).
- Air yg dipakai media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama & penyakit serta bahan organik lainya. Sbg contoh dapat digunakan air sumur yg telah diaerasi semalam.
- Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari. Gunakan tempat pemberokan berupa bak yg berisi air bersih & dengan aerasi yg baik. Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 0,5 m. Dengan ukuran tersebut, bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000–6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm. Jumlah benih dlm pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya.
- Dilakukan untuk mengangkut benih dlm jarak dekat atau tdk memerlukan waktu yg lama. Alat pengangkut berupa keramba. Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter & dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm.
- masukkan air bersih ke dlm kantong plastik kemudian benih;
- hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air;
- alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 2/3 volume keseluruhan rongga (air:oksigen=1:2);
- kantong plastik lalu diikat.
- kantong plastik dimasukkan ke dlm dos dengan posisi membujur atau ditidurkan. Dos yg berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, & tinggi 0,50 m dapat diisi 2 buah kantong plastik.
- Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dlm waskom (1 kapsul tertasiklin dlm 10 liter air bersih).
- Buka kantong plastik, tambahkan air bersih yg berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dlm kantong plastik terjadi perlahan-lahan.
- Pindahkan benih ikan ke waskom yg berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit.
- Masukan benih ikan ke dlm bak pemberokan. Dlm bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya. Selain itu, dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut. Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4% selama 3-5 menit.
- Setelah 1 minggu dikarantina, tebar benih ikan di kolam budidaya.