Www.buka-mata.blogspot.co.id adalah blog tentang tips/ cara, beternak/ budidaya dan pendidikan

SHABU-SHABU

SHABU-SHABU
Shabu Shabu - Buka Mata. Shabu-shabu merupakan kelompok narkotika yg merupakan stimulans system saraf dengan nama kimia methamphetamine hidrochloride, yaitu turunan dari stimulan saraf amfetamin. Shabu shabu dikenal juga dengan julukan lain seperti glass, quartz, hirropon atau ice cream, Shabu shabu umumnya berbentuk Kristal berwarna putih seperti gula pasir atau vetsin (bumbu penyedap makanan). Metamfetamin murni bentuknya seperti pecahan kristal kaca tdk berwarna. Rumus kimianya adalah (S)-N-methyl-l-phenylpropan-2-amine (C10H15N) Dahulu metamfetamin digunakan tentara ketika  erperang utk menghilangkan rasa takut & utk membuat lebih agresif, seperti pada Perang Dunia yang digunakan oleh tentara Jerman, Rusia & Jepang. Metamfetamin dibuat dari Amfetamin yg awalnya  igunakan sebagai inhaler pernapasan (nasal decongestant & bronchial inhaler) & senyawa ini aktif  ekerja dalam waktu 6-8 jam. Bahan ini dapat meningkatkan aktifitas & juga dipakai untuk menurunkan nafsu makan dalam rangka menguruskan badan. Pada tahun 1950-an shabu shabu banyak digunakan utk keperluan medis. Tetapi setelah diketahui berbahaya & dapat digunakan utk kejahatan, maka sekarang penggunaan legalpun sangat ketat sekali.

PEMAKAIAN SHABU SHABU & EFEK PADA KESEHATAN
Shabu shabu dikonsumsi dengan cara membakarnya diatas aluminium foil sehingga mengalir dr ujung yg satu keujung yg lain. Kemudian asap yang ditimbulkannya dihirup dengan sebuah Bong (sejenis pipa yg didalamnya berisi air). Air Bong tersebut berfungsi sebagai filter karena asap tersaring pada waktu melewati air tersebut. Ada juga sebagian pemakai memilih membakar shabu dengan pipa kaca karena takut efek jangka panjang yg mungkin ditimbulkan aluminium foil yg terhirup.
Shabu sering dikeluhkan sebagai penyebab paranoid (rasa takut yang berlebihan), menjadi sangat  ensitif (mudah tersinggung), terlebih bagi mereka yg sering berpikir tdk positif & halusinasi visual. Masing masing pemakai mengalami efek tersebut dalam kadar yg berbeda. Shabu mempunyai
pengaruh yg sangat kuat thd syaraf. Pengguna shabu cenderung untuk menggunakan shabu dalam jumlah yg banyak dalam satu sesi & sukar utk berhenti kecuali shabu yg dimiliki telah habis & pengguna juga akan selalu merasa tergantung pada shabu tersebut.
Pengaruh pemakaian langsung dapat menyebabkan nafsu makan berkurang, kecepatan napas & denyut jantung meningkat secara tdk normal, demam tinggi, pupil melebar, rasa nyaman, energi & kepercayaan diri meningkat secara tdk normal, susah tidur, hiperaktif & banyak bicara, mudah panik, mudah tersinggung, mudah marah & agresif, pembuluh darah dapat pecah & menyebabkan kematian.
Bila penggunaannya dalam jangka waktu yg lama dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh thd infeksi & penyakit, beresiko tinggi kurang gizi, dapat mengalami gangguan jiwa, ketergantungan, keracunan thd logam berat dr aluminium foil. Sedangkan bila pecandu mengalami gejala putus obat menyebabkan cepat marah, tdk tenang/gelisah, cepat lelah, tdk bersemangat/ingin tidur terus.

DIAGNOSA
Amfetamine dapat disalahgunakan melalui cara inhaler, penyalahgunaan obat yg tdk rutin (occasional abuse), penyalahgunaan obat yg kronik (chronic oral abuse), penyalahgunaan melalui intravena  intravenous abuse).

Diagnosa biasanya berdasarkan :
Riwayat pengguna amfetamine & gambaran klinik dr intoksikasi obat Simpatomimetik.
Pemeriksaan spesifik
Amfetamine dapat dideteksi melalui urine & cairan lambung. Bagaimanapun kadar serum kuantitatif tdk berhubungan dengan beratnya efek klinis. Amfetamin ditemukan sangat cepat setelah penggunaan dan dieksresi hanya dalam beberapa hari. Toksisitas sangat kurang berhubungan dengan kadar dalam serum. Dilaporkan pula bahwa utk mendeteksi penyalahgunaan amfetamine dapat diperiksa pada rambut manusia. Pada keringat amfetamine dapat dideteksi segera setelah dikonsumsi. Saliva atau air liur dapat digunakan pula sebagai bahan utk mendeteksi amfetamine. Tetapi kadar obatnya jauh lebih rendah  aripada dalam urine, biasanya dapat digunakan pada keadaan toksik akut.

Pemeriksaan lain
Kadar elektrolit, glukosa, BUN & kreatinin, COK, urinalisis, urine dipstick test utk memeriksa hemoglobin yg tersembunyi. EKG & monitoring EKG, serta CT scan.

PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan thd toksisitas dr amfetamine bertujuan untuk menstabilisasi fungsi vital, mencegah absorbsi obat yg lebih lanjut, mengeliminasi obat yg telah diabsorbsi, mengatasi gejala toksik spesifik yang ditimbulkan & disposisi. Toksisitas amfetamine kurang berhubungan dengan kadar dalam serum, penatalaksanaan hanya berupa perawatan tdk spesifik berdasarkan gejala klinik yg ditimbulkan.
1. Tindakan emergensi & suportif
a).Mempertahankan fungsi pernafasan
  • - Terapi agitasi: Midazolam 0,05-0,1 mg/Kg IV perlahan-lahan atau 0,1 - 0,2 mg/kg IM; Diazepam 0,1-0,2 mg/kg IV perlahan-lahan; Haloperidol 0,1-0,2/kg IM atau IV perlahan-lahan.
  • Terapi kejang: Diazepam 0,1-0,2 mg/kg BB IV; Phenitoin 15-20 mg/kg BB infus dengan dosis 25-50 mg/menit; pancuronium dapat digunakan bila kejang tdk teratasi terutama dengan komplikasi asidosis dan atau rabdomiolisis
  • Terapi coma : Awasi suhu, tanda vital & EKG minimal selama 6 jam
b. Terapi spesifik & antidotum, pada amfetamine tdk ada antidotum khusus
c. Terapi hipertensi: phentolamine atau nitroprusside
d. Terapi takiaritmia: propanolol atau esmolol
e. Terapi hiperthermia: bila gejala ringan terapi dengan kompres dingin atau sponging bila suhu lebih dr 40 C  atau peningkatan suhu berlangsung sangat cepat terapi lebih agresif dengan menggunakan selimut dingin atau ice baths. Bila hal ini gagal dapat digunakan Dantrolene. Trimethorfan 0,3-7 mg/menit IV melalui infus
f. Terapi hipertensi dengan bradikardi atau takikardi bila ringan biasanya tdk memerlukan obat-obatan. Hipertensi berat (distolik > 120 mmHg) dapat diberikan terapi infus nitroprusid atau obat-obat lain seperti propanolol, diazoksid, khlorpromazine, nifedipin & fentolamin.
g. Gejala psikosa akut sebaiknya diatasi dengan supportive environment dan evaluasi cepat secara psikiatri. Gejala yg lebih berat dapat diberikan sedatif dengan khlorpromazin atau haloperidol.

2. Dekontaminasi
Dekontaminasi dr saluran cerna setelah penggunaan amfetamine tergantung pada jenis obat yg digunakan, jarak waktu sejak digunakan, jumlah obat & tingkat agitasi dr pasien. Pada pasien yg mempunyai gejala toksik tetapi keadaan sadar berikan arang aktif 30-100 gr pada dewasa & pada anak-anak 1-2 gr/kg BB diikuti atau ditambah dengan pemberian katartik seperti sorbitol. Bila pasien koma lakukan kumbah lambung dengan menggunakan naso atau orogastric tube diikuti dengan pemberian arang aktif.
(sumber : ik.pom.go.id/wp-content/uploads/2011/11/shabu-shabu.pdf)
Special Thanks to :
1. Allah SWT
2. Pengunjung
3. Pengiklan
Anda sedang membaca artikel tentang SHABU-SHABU dan anda bisa menemukan artikel SHABU-SHABU ini dengan url https://buka-mata.blogspot.com/2012/06/shabu-shabu.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel SHABU-SHABU ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link SHABU-SHABU sebagai sumbernya.
The item being reviewed 4 5 24

ARTIKEL TERKAIT:

SHABU-SHABU Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Posting Komentar