Budidaya Jamur Tiram – Buka Mata. Jamur tiram adalah jenis
jamur kayu yang dapat dibudidayakan yg mempunyai kandungan nutrisi lebih tinggi dibandingkan dgn jenis
jamur kayu lainnya. Budidaya Jamur Tiram mempunyai beberapa keunggulan & kemudahan
dlm proses budidayanya sehingga dpt dikelola sbg usaha sampingan ataupun usaha
ekonomis skala kecil, menengah & besar. Jika ingin menekuni usaha budidaya jamur tiram, hal yg harus
dipenuhi adalah menciptakan & menjaga kondisi lingkungan pemeliharaan yg
memenuhi syarat pertumbuhan jamur tiram, menjaga lingkungan pertumbuhan jamur tiram terbebas dr mikroba atau tumbuhan pengganggu lainnya. Tidak jarang
pembudidaya jamur tiram mendapati baglog ditumbuhi tumbuhan lain selain jamur
tiram, hal ini disebabkan proses sterilisasi yg kurang baik & lingkungan yg
tidak kondusif. Jamur tiram mengandung protein, lemak, fospor, besi,
thiamin & riboflavin lebih tinggi dibandingkan dgn jenis jamur lain. Jamur
tiram mengandung 18 macam asam amino yg dibutuhkan oleh tubuh manusia & non
kolesterol.
Hal yg perlu dipersiapkan utk melakukan budidaya jamur tiram
, tahapan pemeliharaan atau penanaman jamur tiram meliputi persiapan sarana
produksi & tahapan budidaya jamur tiram. Tahapan ini merupakan proses
budidaya jamur tiram dr mulai pembuatan media sampai proses pemanenan jamur
tiram. Jika anda tidak ingin repot menyemai benih, anda bisa membeli baglog yg
sudah siap dgn benih jamur tiram yg sudah siap dibudidayakan.
Pada dasarnya bangunan bisa memanfaatkan ruangan yg ada dlm
rumah, biasanya bangunan utk Budidaya Jamur Tiram bangunan jamur terdiri dr beberapa
ruangan, diantaranya:
1. Ruang persiapan
- Ruang persiapan adalah ruangan yg berfungsi utk melakukan kegiatan Pengayakan, Pencampuran, Pewadahan, & Sterilisasi.
2. Ruang Inokulasi
- Ruang Inokulasi adalah ruangan yg berfungsi utk menanam bibit pada media tanam, ruang ini harus mudah dibersihkan, tidak banyak ventilasi utk menghindr kontaminasi (adanya mikroba lain).
3. Ruang Inkubasi
- Ruangan ini mempunyai fungsi utk menumbuhkan miselium jamur pada media tanam yg sudah di inokulasi. Kondisi ruangan diatur pada suhu 22 – 28 derajat C dgn kelembaban 60% – 80%, Ruangan ini dilengkapi dgn rak-rak bambu utk menempatkan media tanam dlm kantong plastic (baglog) yg sudah di inokulasi.
4.Ruang Penanaman
- Ruang penanaman digunakan utk menumbuhkan tubuh buah jamur. Ruangan ini dilengkapi dgn rak-rak penanaman & alat penyemprot/pengabutan. Pengabutan berfungsi utk menyiram & mengatur suhu udara pada kondisi optimal 16 – 22 derajat C dgn kelembaban 80 – 90%.
Peralatan & Bahan Budidaya Jamur Tiram
- Peralatan yg digunakan pada budidaya jamur diantaranya, Mixer, cangkul, sekop, filler, botol, boiler, gerobak dorong, sendok bibit, centong.
- Bahan-bahan yg digunakan dlm budidaya jamur tiram adalah Serbuk kayu, bekatul (dedak), kapur (CaCO3), gips (CaSO4), tepung jagung (biji-bijan), glukosa, kantong plastik, karet, kapas, cincin plastik.
Proses & Teknik Budidaya Jamur Tiram
Di dlm melaksanakan Budidaya Jamur Tiram ada beberapa proses
& kegiatan yg dilaksanakan antara lain:
1. Persiapan Bahan
- Bahan yg harus dipersiapkan diantaranya serbuk gergaji, bekatul, kapur, gips, tepung jagung, & glukosa.
2. Pengayakan
- Serbuk kayu yg diperoleh dr penggergajian mempunyai tingkat keseragaman yg kurang baik, hal ini berakibat tingkat pertumbuhan miselia kurang merata & kurang baik.Utk mengatasi hal tersebut maka serbuk gergaji perlu di ayak. Ukuran ayakan sama dgn utk mengayak pasir (ram ayam), pengayakan harus mempergunakan masker karena dlm serbuk gergaji banyak tercampur debu & pasir
3. Pencampuran
- Bahan-bahan yg telah ditimbang sesuai dgn kebutuhan dicampur dgn serbuk gergaji selanjutnya disiram dgn air sekitar 50 – 60 % atau jika kita kepal serbuk tersebut menggumpal tapi tidak keluar air. Hal ini menandakan kadar air sudah cukup.
4. Pengomposan
- Pengomposan adalah proses pelapukan bahan yg dilakukan dgn cara membumbun campuran serbuk gergaji kemudian menutupinya dgn plastic
5. Pembungkusan (Pembuatan Baglog)
- Pembungkusan menggunakan plastik polipropilen (PP) dgn ukuran yg dibutuhkan. Cara membungkus yaitu dgn memasukkan media ke dlm plastik kemudian dipukul/ditumbuk sampai padat dgn botol atau menggunakan alat pemadat kemudian disimpan.
6. Sterilisasi
- Sterilisasi dilakukan dgn mempergunakan alat sterilizer yg bertujuan menginaktifkan mikroba, bakteri, kapang, maupun khamir yg dpt mengganggu pertumbuhan jamur yg ditanam. Sterilisasi dilakukan pada suhu 90 – 100 derajat C selama 12 jam.
7. Inokulasi (Pemberian Bibit)
- Inokulasi adalah kegiatan memasukan bibit jamur ke dlm media jamur yg telah disterilisasi. Baglog ditiriskan selama 1 malam setelah sterilisasi, kemudian kita ambil & ditanami bibit diatasnya dgn mempergunakan sendok makan/sendok bibit sekitar + 3 sendok makan kemudian diikat dgn karet & ditutup dgn kapas. Bibit Jamur Tiram yg baik yaitu:
- Varitas unggul
- Umur bibit optimal 45 – 60 hari
- Warna bibit merata
- Tidak terkontaminasi
8. Inkubasi (masa pertumbuhan miselium) Jamur Tiram
- Inkubasi Jamur Tiram dilakukan dgn cara menyimpan di ruangan inkubasi dgn kondisi tertentu. Inkubasi dilakukan hingga seluruh media berwarna putih merata, biasanya media akan tampak putih merata antara 40 – 60 hari.
9. Panen Jamur Tiram
- Panen dilakukan setelah pertumbuhan jamur mencapai tingkat yg optimal, pemanenan ini biasanya dilakukan 5 hari setelah tumbuh calon jamur. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari utk mempertahankan kesegarannya.
Special Thanks to :
1. Allah SWT
2. Pengunjung
3. Pengiklan
4. GOOGLE.CO.ID
5. BLOGGER.COM
The item being reviewed
4
5
24
ARTIKEL TERKAIT:
0 comments:
Posting Komentar