"Jenis-Jenis Sapi" - Buka Mata. Untuk jenis sapi sangat banyak jenisnya ada yang namanya jenis sapi limousin, jenis sapi PO, dan masih banyak lagi jenis sapi lainnya. Berikut adalah jenis-jenis sapi tsb:
A. Sapi Limousin (Diamond Limousine)
- Sapi Limousin/ Sapi Diamond Limousine (termasuk Bos Taurus), dikembangkan pertama di Perancis, merupakan tipe sapi pedaging dgn perototan yg lebih baik dibandingkan Sapi Simmental. Ciri-cirinya secara genetik Sapi Limousin adalah sapi potong yg berasal dari wilayah beriklim dingin, merupakan sapi tipe besar, mempunyai volume rumen yg besar, voluntary intake (kemampuan menambah konsumsi di luar kebutuhan yg sebenarnya) yg tinggi & metabolic rate yg cepat, sehingga menuntut tata laksana pemeliharaan lebih teratur.
- Jenis limousin ini merupakan salah satu yg merajai pasar sapi di Indonesia & merupakan sapi primadona untuk penggemukan, karena perkembangan tubuhnya termasuk cepat, bisa sampai 1,1 kg/hari saat masa pertumbuhannya. Sapi lainnya yg juga merajai pasar-pasar sapi adalah Sapi PO & Sapi Bali
B. Sapi PO
(Peranakan Ongole)
- Sapi PO (singkatan dari Peranakan Ongole), juga sering disebut sebagai Sapi Lokal atau Sapi Jawa atau Sapi Putih. Sapi PO ini hasil persilangan antara pejantan sapi Sumba Ongole (SO) dgn sapi betina Jawa yg berwarna putih. Sapi Ongole (Bos Indicus) sebenarnya berasal dari India, termasuk tipe sapi pekerja & pedaging yg disebarkan di Indonesia sebagai sapi Sumba Ongole (SO).
- Warna bulu sapi Ongole sendiri adalah putih abu-abu dgn warna hitam di sekeliling mata, mempunyai gelambir yg besar menggelantung, saat mencapai umur dewasa yg jantan mempunyai berat badan kurang dari 600 kg & yg betina kurang dari 450 kg. Bobot hidup Sapi Peranakan Ongole (PO) bervariasi mulai 220 kg hingga mencapai sekitar 600 kg.
- Sesuai dgn induk persilangannya, maka Sapi PO terkenal sebagai sapi pedaging & sapi pekerja, mempunyai kemampuan adaptasi yg tinggi terhadap perbedaan kondisi lingkungan, memiliki tenaga yg kuat & aktivitas reproduksi induknya cepat kembali normal setelah beranak, jantannya memiliki kualitas semen yg baik.
- Keunggulan sapi PO ini antara lain : Tahan terhadap panas, tahan terhadap ekto & endoparasit; Pertumbuhan relatif cepat walau pun adaptasi terhadap pakan kurang; Prosentase karkas & kualitas daging baik. Sapi PO ini menjadi salah satu primadona utama, relatif paling banyak dicari di pasaran.
C. Sapi Bali
- Sapi Bali (Bos Sondaicus) adalah sapi asli Indonesia hasil penjinakan (domestikasi) banteng liar yg telah dilakukan sejak akhir abad ke 19 di Bali, sehingga sapi jenis ini dinamakan Sapi Bali.
- Sebagai "mantan" keturunan banteng, sapi Bali memiliki warna & bentuk persis seperti banteng. Kaki sapi Bali jantan & betina berwarna putih & terdapat telau, yaitu bulu putih di bagian pantat & bulu hitam di sepanjang punggungnya. Sapi Bali tdk berpunuk, badannya montok, & dadanya dalam.
- Sapi Bali jantan bertanduk & berbulu warna hitam kecuali kaki & pantat. Berat sapi Bali dewasa berkisar 350 hingga 450 kg, & tinggi badannya 130 sampai 140 cm. Sapi Bali betina juga bertanduk & berbulu warna merah bata kecuali bagian kaki & pantat. Dibandingkan dgn sapi Bali jantan, sapi Bali betina relatif lebih kecil & berat badannya sekitar 250 hingga 350 kg.
- Sewaktu lahir, baik sapi Bali jantan maupun betina berwarna merah bata. Setelah dewasa, warna bulu sapi Bali jantan berubah menjadi hitam karena pengaruh hormon testosteron. Karena itu, bila sapi Bali jantan dikebiri, warna bulunya yg hitam akan berubah menjadi merah bata.
- Keunggulan sapi Bali ini antara lain : Daya tahan terhadap panas tinggi; Pertumbuhan tetap baik walau pun dgn pakan yg jelek; Prosentase karkas tinggi & kualitas daging baik; Reproduksi dapat beranak setiap tahun.
D. Sapi Brahman
- Sapi Brahman adalah keturunan sapi Zebu atau Boss Indiscuss. Aslinya berasal dari India kemudian masuk ke Amerika Serikat (AS) pada tahun 1849 & berkembang pesat disana. Di Amerika Serikat, sapi Brahman ini dikembangkan, diseleksi & ditingkatkan mutu genetiknya. Setelah berhasil, jenis sapi ini diekspor ke berbagai negara. Dari AS, sapi Brahman menyebar ke Australia & kemudian masuk ke Indonesia pada tahun 1974.
- Sapi Brahman relatif tahan terhadap penyakit & mempunyai variasi wana kulit yg beragam dari yg berwarna putih, coklat sampai yg kehitaman, Brahman memiliki kualitas karkas yg bagus.
- Ciri khas sapi Brahman adalah berpunuk besar & berkulit longgar, gelambir dibawah leher sampai perut lebar dgn banyak lipatan-lipatan. Telinga panjang menggantung & berujung runcing. Sapi ini adalah tipe sapi potong terbaik untuk dikembangkan.
- Persentase karkasnya 45-50%. Keistimewaan sapi ini tdk terlalu selektif terhadap pakan yg diberikan, jenis pakan (rumput & pakan tambahan) apapun akan dimakannya, termasuk pakan yg jelek sekalipun. Sapi potong ini juga lebih kebal terhadap gigitan caplak & nyamuk serta tahan panas.
E. Sapi BX (Brahman cross)
- Sapi BX (Brahman Cross), adalah ternak sapi hasil domestikasi/penjinakan sapi Brahman yg dikembangkan di Amerika & Australia & disilangkan dgn berbagai jenis sapi lainnya, seperti sapi Shorthorn, sapi Santa Gertrudis, Droughmaster, Hereford, Simmental, & sapi Limousin. Hasil silangan ini kemudian disilangkan lagi dgn sapi Brahman sehingga campuran darah dlm setiap keturunan sangat bervariasi.
- Model yg diterapkan dlm pelaksanaan pengembangan sapi Brahman Cross adalah menghasilkan ternak sapi yg memiliki pertumbuhan baik & tahan terhadap iklim tropis serta tahan terhadap penyakit/hama penyebab penyakit, kutu & tunggau. Oleh karena itu, sapi ini cocok dikembangkan di Indonesia yg beriklim tropis.
- Warna kulit sapi ini sangat bervariasi antara lain putih abu-abu, hitam, coklat, merah, kuning, bahkan loreng seperti harimau. Pasar tradisional tertentu masih ada yg "fanatik" dgn warna kulit, sehingga dgn banyaknya variasi warna kulit sapi ini bisa memenuhi selera tiap-tiap pasar yg cenderung masih spesifik.
- Sapi Brahman Cross mulai diimport Indonesia (Sulawesi) dari Australia pada tahun 1973. Pada tahun 1975, sapi Brahman cross didatangkan ke pulau Sumba dgn tujuan utama untuk memperbaiki mutu genetik sapi Ongole di pulau Sumba. Importasi Brahman cross dari Australia untuk UPT perbibitan (BPTU Sumbawa) dilakukan pada tahun 2000 & 2001 dlm rangka revitalisasi UPT. Penyebaran di Indonesia dilakukan secara besar-besaran mulai tahun 2006 dlm rangka mendukung program percepatan pencapaian swasembada daging sapi.
- Dgn pemeliharaan secara intensif yaitu dgn kandang yg sesuai & pakan yg berkualitas serta iklim yg menunjang, sapi ini sangat bagus pertumbuhannya. Average Daily Gain (ADG) Brahman Cross berkisar antara 1,0 - 1,8 kg/hari. Bahkan dlm kondisi tertentu bisa mencapai 2 kg/hari. Dibandingkan dgn sapi lokal terutama PO (Peranakan Ongole) yg ADG nya hanya berkisar 0,4 - 0,8 kg/hari tentunya sapi ini lebih menguntungkan untuk fattening (penggemukan).
- Karkas Brahman Cross bervariasi antara 45% - 55% tergantung kondisi sapi saat timbang hidup & performance tiap individunya. Pemeliharaan ideal untuk fattening adalah selama 60-70 hari untuk sapi betina, sedangkan untuk jantannya antara 80-90 hari, karena apabila digemukkan terlalu lama maka perkembangannya akan semakin lambat & akan terjadi perlemakan dlm daging (marbling) yg hal ini di pasar lokal (RPH) tradisional kurang disukai oleh customer.
- Dari berbagai keunggulan tersebut di atas, dewasa ini di Indonesia terutama di wilayah Jawa Barat & Sumatera banyak bermunculan Feedlot yg secara intensif menggemukan sapi Jenis Brahman Cross ini.
F. Sapi Simmental (Metal)
- Sapi Simmental di kalangan peternak populer dgn nama Sapi Metal, & sebagian peternak atau pedagang sapi kadang salah kaprah dgn menyebutnya sapi limousin, bahkan ada yg menyebut sapi Brahman.
- Sapi Simmental (juga termasuk Bos Taurus), berasal dari daerah Simme di negara Switzerland (Swiss), namun sekarang berkembang lebih cepat di benua Amerika, serta di Australia & Selandia Baru (New Zealand). Sapi ini merupakan tipe sapi perah & pedaging.
- Sapi jantan dewasanya mampu mencapai berat badan 1150 kg sedang betina dewasanya 800 kg. Secara genetik, sapi Simmental adalah sapi potong yg berasal dari wilayah beriklim dingin, merupakan sapi tipe besar, mempunyai volume rumen yg besar, voluntary intake (kemampuan menambah konsumsi diluar kebutuhan yg sebenarnya) yg tinggi & metabolic rate yg cepat, sehingga menuntut tata laksana pemeliharaan yg lebih teratur.
G. Sapi Madura
- Sapi Madura adalah salah satu sapi potong lokal yg asli Indonesia, pada awalnya banyak didapatkan di Pulau Madura, namun sekarang sudah menyebar ke seluruh Jawa Timur.
- Sapi Madura pada mulanya terbentuk dari persilangan antara banteng dgn Bos indicus atau sapi Zebu, yg secara genetik memiliki sifat toleran terhadap iklim panas & lingkungan marginal serta tahan terhadap serangan caplak.
- Karakteristik sapi Madura sangat seragam, yaitu bentuk tubuhnya kecil, kaki pendek & kuat, bulu berwarna merah bata agak kekuningan tetapi bagian perut & paha sebelah dlm berwarna putih dgn peralihan yg kurang jelas; bertanduk khas & jantannya bergumba
- Ciri-ciri umum fisik Sapi Madura adalah : Jantan maupun betinanya sama-sama berwarna merah bata; Paha belakang berwarna putih; Kaki depan berwarna merah muda; Tanduk pendek beragam, pada betina kecil & pendek berukuran 10 cm, sedangkanpada jantannya berukuran 15-20 cm; Panjang badan mirip Sapi Bali tetapi memiliki punuk walaupun berukuran kecil.
- Secara umum, Sapi Madura memiliki beberapa keunggulan antara lain mudah dipelihara; Mudah berbiak dimana saja; Tahan terhadap berbagai penyakit; Tahan terhadap pakan kualitas rendah. Dgn keunggulan tersebut, Sapi Madura banyak diminati oleh para peternak bahkan para peneliti dari Negara lain. Sudah banyak Sapi Madura dikirim ke daerah lain.
- Sapi dlm kehidupan masyarakat Madura, bukan hanya mempunyai tempat khusus di kehidupan para petani di Madura, Sapi Madura juga membawa pengaruh terhadap tradisi budaya yg memberikan efek positip terhadap kelestarian Sapi Madura ini. Sapi Madura berjenis kelamin jantan, dimanfaatkan sebagai "Sapi Kerapan" yg menjadi salah satu aset pariwisata penting di Pulau Madura.
H. Sapi Brangus
- Sapi Brangus ini adalah persilangan betina Brahman & pejantan Aberden Angus. Sapi Brangus ini juga merupakan salah satu dari jenis BX (Brahman cross).
- Ciri-ciri sapi Brangus antara lain warna hitam, leher & telinga pendek, punggung lurus, badan kompak & padat, kaki kuat & kokoh, komposisi darah 5/8 Angus & 3/8 Brahman.
- Keunggulan sapi Brangus antara lain tubuh besar & kompak, pertumbuhannya cepat, berat badan dewasa di atas 900 kg, tahan terhadap iklim tropis & pakannya sederhana.
I. Sapi Aberdeen Angus
- Sapi Aberdeen Angus ini masuk di Indonesia melalui Selandia Baru, tapi awal mulanya berasal dari Skotlandia.
- Ciri-ciri sapi Aberdeen Angus antara lain warna hitam, leher & telinga pendek, penuh bulu, punggung lurus, badan kompak & padat, kaki kuat & kokoh.
- Keunggulan sapi Aberdeen Angus antara lain tubuh besar & kompak, pertumbuhannya badan cepat, berat badan dewasa di atas 900 kg, tahan terhadap iklim & pakan tropis.
J. Sapi Angus
- Sapi Angus merupakan sapi yg mempunyai tingkat kualitas karkas yg sangat bagus, serta mempunyai ketahanan terhadap penyakit & merupakan keturunan dari sapi Brahman. Sapi Angus ini masuk ke Indonesia melalui Selandia Baru.
- Sapi ini juga mempunyai tingkat produktivitas dlm berkembang biak yg sangat bagus, dimana betinanya mempunyai kemampuan yg sangat bagus untuk berkembang biak & menyusui anaknya. Sapi Angus ini juga merupakan salah satu dari jenis BX (Brahman cross).
K. Sapi Santa Gertrudis
- Sapi Santa Gertrudis ini adalah hasil persilangan antara pejantan Brahman & betina shorthorn yg di kembangkan pertama kali di King Ranch Texas Amerika serikat tahun 1943.
- Sapi Santa Gertrudis ini masuk Indonesia mulai tahun 1973, bobot jantan dewasa di atas 900 kg & betina di atas 725 kg. Sapi ini juga merupakan salah satu dari jenis BX (Brahman cross).
L. Sapi Droughmaster
- Sapi Droughmaster merupakan persilangan antara betina Brahman & pejantan Shorthorn, dikembangkan di Australia & jarang sekali kita jumpai di Indonesia. Sapi Droughmaster ini juga merupakan salah satu dari jenis BX (Brahman cross).
M. Sapi Shortorn
- Sapi Shorthorm ini dikembangkan di negara Inggris bagian utara. Bobot jantan dewasa di atas 1100 kg sedangkan bobot betina di atas 850 kg.
- Sapi Shorthorm berwarna merah coklat tua, putih, merah coklat tua & putih. Mempunyai bentuk puting susu yg baik & produksi susunya pun baik. Anaknya kecil, namun akan tumbuh dgn cepat besar. Kualitas dagingnya baik.
- Sapi ini sebenarnya sebagai sapi perah. Di eksport dari Inggris ke Amerika pertama kali pada tahun 1780. Disebut juga sebagai sapi jenis DURHAM.
N. Sapi Beefmaster
- Sapi Beefmaster merupakan persilangan antara sapi Brahman, sapi Hereford, & sapi Shorthorn yg dikembangkan pertama kali oleh Mr. Lasater.
- Kombinasi antara ketiga sapi tersebut menghasilkan sapi yg superior. Sapi Beer Master ini juga merupakan salah satu dari jenis BX (Brahman cross).
15. Sapi Red Angus
- Sapi Red Angus tdk bertanduk, sangat mudah berkembang biak, & cepat dewasa. Kualitas dagingnya sangat baik.
- Sapi Red Angus merupakan hasil kawin silang antara sapi asli di Aberdeenshire (Inggris) dgn sapi asli dari Angus (Skotlandia). Pertama di eksport ke benua lain tahun 1873.
O. Sapi Charolais
- Sapi Charolais ini dikembangkan di negara Perancis, warna bulu perak & merupakan jenis paling besar di negara tersebut, sapi ini jarang di jumpai di pasar-pasar tradisional. Pertumbuhan badan sapi Charolais per hari mampu mencapai 1,3 kg (pada saat masa pertumbuhan).
P. Sapi FH (Friesian Holstein/Fries Holland)
- Sapi Fresian (Fries) ini merupakan sapi penghasil susu paling utama di dunia. Sapi ini mempunyai produktivitas yg sangat baik.Warna kulitnya hitam putih dgn batas jelas, ujung ekornya putih. Bila adat warna hitam di bawah tardus, tdk boleh dipotong sampai atas.
Special Thanks to :
1. Allah SWT
2. Pengunjung
3. Pengiklan
4. GOOGLE.CO.ID
5. BLOGGER.COM
The item being reviewed
4
5
24
ARTIKEL TERKAIT:
0 comments:
Posting Komentar